September 07, 2008

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)

Common cold
Pengertian

Adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gejala-gejala infeksi saluran napas atas.


Etiologi

Pikornavirus, koronavirus, miksovirus, paravirus, adenoviris dan rhinovirus


Manifestasi Klnik

Kongesti nasal, sakit tenggorok, bersin-bersin, malaise, demam, menggigil, dan sering sakit kepala serta sakit otot, kadang-kadang ada batuk.

Gejala berlangsung 5 – 14 hari


Terapi Medik
Pemberian cairan yang adekuat

Istirahat

Pencegahan menggigil

Dekongestan nasal aqueous

Vitamin C

Ekspectoran sesuai kebutuhan

Kumur air garam hangat dapat mengurangi nyeri tenggorok

Aspirin/asetaminofen


Intervensi Keperawatan
Pendidikan Pasien

Mencuci tangan –> mencegah penyebaran organisme

Menggunkan kertas tissue sekali pakai dan membuangnya dengan baik

Menutup mulut ketika batuk

Menghindri kerumunan orang banyak



SINUSITIS
SINISTIS adalah peradangan membran mukosa dari satu atau lebih sinus maksillaris, frontal, etmoidalis atau sfenoidalis.


SINUSITIS AKUT

Etiologi penyakit oleh streptococcus pneumoniae, haemophilus influensae, staphilococcus aureus.



Gejala

Nyeri diatas area sinus, sekresi nasal yang purulen


Patofisiologi

Kongesti nasal oleh inflamasi –> obstruksi rongga sinus –> Kondisi ini merupakan media pertumbuhan bakteri.


Terapi Medis

Tujuan : mengontrol infeksi, memulihkan kondisi mukosa nasal dan menghilangkan nyeri.

Pemberian antibiotik (pilihan) seperti amoksisillin dan ampisillin.

Pemberian dekongestan oral (drixoral dan dimetapp) atau topikal (afrin dan otrivin)



Intervensi Keperawatan
Penddikan pasien

Tingkatkan masukan cairan

Lakukan kompres hangat setempat

Ajarkan metode untuk meningkatkan drainase seperti mandi uap, mandi hangat, sauna fasial.

Informasikan tentang efek samping sprey hidung seperti kongesti rebound

Ajarkan cara pencegahan infeksi sinusitis



SINUSITIS KRONIK

Penyebab –> obstruksi hidung kronik akibat rabas dan edema mukosa hidung.


Gejala

Batuk, sakit kepala kronis pada daerah periorbital dan nyeri wajah (paling menonjol saat bangun tidur pd pagi hari)



Terapi Medis

Sama dengan pengobatan sinusitis akut

Pembedahan untuk memperbaiki deformitas struktural yang menyumbat ostia (ostium sinus)



Intervensi Keperawatan

Pendidikan pasien

Drainase sinus (mandi uap dll)

Meningkatkan masukan cairan

Memasang penghagat lokal (kantung panas basah)

Jelaskan tanda dini infeksi sinus



RHINITIS
Pengertian

Inflamasi membran mukosa hidung yang dikelompokkan rhinitis allergik dan non allergik

Rhinitis allergik –> mungkin suatu tanda dari allergi

Rhinitis non allergik disebabkan oleh : infeksi saluran napas (rhinitis viral dan rhinitis bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif



Gejala

Kongesti nasal, rabas nasal (purulent dengan rhinitis bakterialis), gatal pada nasal, bersin-bersin, sakit kepala



Terapi Medik

Tergantung penyebabnya (Allergik atau non allergik)

Pemberian antihistamin

Dekongestan

Kortikosteroid topikal

Natrium kromolin



Intervensi keperawatan

Pendidikan Pasien

Instruksikan pasien yang allergik untuk menghindari allergen atau iritan spt (debu, asap tembakau, asap, bau, tepung, sprei

Sejukkan membran mukosa dengan menggunakan sprey nasal salin.

Melunakkan sekresi yang mengering dan menghiangkan iritan.

Ajarkan tekhnik penggunaan obat-obatan spt sprei dan serosol.

Anjurkan menghembuskan hidung sebelum pemberian obat apapun thd hidung



FARINGITIS
Faringitis Akut –> inflamasi febris tenggorok yang disebabkan oleh virus (70%) dan bakterial (streptokokkus group A 30 %)


Gejala

Membran mukosa sangat merah

Tonsil kemerahan

Folikel limfoid membengkak dan dipenuhi eksudat

Pembesaran dan nyeri tekan pada nodus limfe servikalis

Demam, malaise, sakit tenggorok, serak, batuk, dan rhinitis


Patofisiologi

Infeksi virus hilang dalam 3 – 10 hari

Komplikasi  mastoiditis, sinusitis, otitis media, abses peritonsilar, adenitis servikal, demam reumatik dan nefritis


Terapi Medik

Bila penyebabnya bakterial maka pemberian agen bakterial (penisilin) diberikan selama 10 hari

Berikan diet cair dan lunak

Anjurkan banyak minum (2-3 L/hari)



Intervensi Keperawatan

Pendidikan Kesehatan

Istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit

Buang tissu secara benar seteah digunakan (mencegah penyebaran infeksi)

Kumur salin hangat (40,6 oC – 43,3 o C)

Irigasi pd tenggorok  mengurangi spasme pd tenggorok

Kolaborasi pmberian analgesik

Pemberian antitusif (kodein, dekstrometrofan)

Lakukan perawatan mulut

Jelaskan tentang pentingnya terapi antibiotik secara tuntas


Faringitis Kronik –> terjadi pada individu dewasa yang bekerja atau tinggal dalam lingkungan berdebu, menggunakan suara berlebihan, menderita akibat batuk kronis, dan penggunaan habitual alkohol dan tembakau



Jenis

Hipertrofik –> penebalan umum dan kongesti membran mukosa faring

Atrofik –> tahap lanjut dari jenis pertama (membran tipis, licin, keputihan, berkerut)

Granular kronik  pembengkakan folikel limfe pada dinding faring



Gejala

Keluhan sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yg terus menerus, lendir pada tenggorok, adanya kesulitan menelan



Terapi Medik

Berikan sprei nasal atau obat-obatan yang mengandung epinefrin sulfat (afrin) atau fenilefrin hidroklorida

Bila tdp allergi, berikan dekongestan anthistamin

Berikan aspirin atau asetaminofen

Hindari kontak dengan orang lain


Intervensi Keperawatan

Pendidikan kesehatan

Hindarkan kontak dengan orang lain sampai demam benar-benar menghilang.

Hindari penggunaan alkohol, tembakau, asap rokok dan pemajanan thd dingin

Hindari polutan lingkungan dengan menggunkan masker

Anjurkan untuk memperbanyak minum

Anjurkan berkumur dengan larutan salin normal



Tonsilitis
Peradangan tonsil

Penyebab umum adalah streptokokkus grup A

Gejala : sakit leher, nyeri menelan, menggigi, demam, dan sakit otot.

Biakan tenggorok harus dilakukan untuk menentukan penyebab

Terapi : meningkatkan jumlah cairan yang masuk ; obat kumur salin ; pemberian antibiotik



LARINGITIS
Inflamasi pada laring

Penyebab : terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan thd debu, bahan kimiawi, asap, infeksi saluran napas atas ; hampir selalu disebabkan oleh virus

Gejala –> akut : suara serak atau tidak dpt mengeluarkan suara, batuk berat. Kronik  suara serak yang persisten

Terapi medik –> akut : istirahat berbicara, hindari merokok, istirahat ditempat tidur, menghirup uap dingin atau aerosol. bila Kronik: istirahatkan suara, hilangkan infeksi pernapasan yg ada (primer), batasi merokok, penggunaan kortikosteroid topikal

Intervensi keperawatan: Instruksikan pasien mengistirahatkan suara dan memepertahankan kelebaban lingkungan, sarankan penggunaan ekspektoran bila ada sekresi laringeal, berikan cairan ( 3 Liter) untuk mengencerkan sekresi



References

Brunner & Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta

Corwin E, Patofisiologi (buku Saku), EGC, Jakarta

Tidak ada komentar: